TEMPO.CO, Jakarta – Timnas Basket Prancis mengakhiri perhelatan Piala Dunia FIBA 2023 dengan mengalahkan Pantai Gading lewat skor 87-77 pada laga terakhirnya di babak klasifikasi Grup P di Indonesia Arena Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu, 2 September 2023.
Hasil ini menempatkan mereka finis di posisi ke-18, pencapaian terburuk dalam sejarah negara itu.
Prancis yang notabene runner up Olimpiade 2020 Tokyo gagal lolos putaran dua grup. Mereka pun hanya menjalani dua laga klasifikasi yang tak berpengaruh lagi pada kompetisi.
Rudy Gobert dan kolega mengakhiri babak pertama di peringkat ketiga Grup H. Prancis menelan dua kekalahan dari tiga game, dari Kanada (65-95) dan Latvia (86-88). Mereka hanya menang atas Lebanon (85-79).
Alhasil, Les Bleus pun tersingkir dan hanya melanjutkan turnamen untuk klasifikasi posisi 17 hingga 32. Mereka tergabung di Grup P bersama Lebanon, Pantai Gading, dan Iran.
Skuad asuhan pelatih Vincent Collet ini mampu mengalahkan Iran 82-55 dan menekuk Pantai Gading 87-77.
Timnas basket putra Prancis (+11) kalah produktif dari Sudan Selatan (+25), yang finis di posisi 17 klasemen akhir. Ini pun menandai raihan terburuk Les Blues sepanjang partisipasi mereka di Piala Dunia FIBA.
Ambil Pelajaran
Prancis mengambil pelajaran berharga usai gugur di fase grup Piala Dunia FIBA 2023. Hal itu disampaikan salah satu pemain, Isaia Cordinier.
“Mungkin sudah sedikit terlambat saat ini untuk memperbaiki sisi pertahanan. Kami punya waktu satu tahun untuk memperbaikinya sebelum Olimpiade,” kata dia di Indonesia Arena Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu.
“Kami harus berkaca pada penampilan kami, dan kembali ke standar permainan kami,” kata Cordinier lagi.
Iklan
Pelatih Prancis Vincent Collet menyebut timnya tidak bermain dengan baik pada laga pamungkas yang cukup sulit. Dia menyebut Prancis memiliki pertahanan yang buruk di kuarter pertama dan membiarkan pemain Pantai Gading menerobos dan mencetak angka.
“Saya pikir kami bermain lebih baik saat melawan Iran. Hari ini sedikit lebih sulit untuk bertahan. Kami lemah di kuarter awal, kami biarkan mereka menerobos dan menggapai ring yang merupakan keunggulan utama mereka. Kami akhirnya memulai kuarter tiga dengan baik, sempat jatuh lagi, dan menyelesaikan gim dengan cara yang benar untuk menang,” kata Vincent Collet.
Komentar Pelatih Timnas Basket Prancis
Sementara itu Kepala Pelatih Pantai Gading Dejan Prokic mengaku bangga dengan perjuangan para pemainnya yang mampu memberikan perlawanan sehingga cukup merepotkan tim sekelas Prancis.
“Para pemain kami memberikan segalanya pada hari ini. Saya kira kami bisa bangga dengan permainan bola basket yang kami tunjukkan hari ini,” katanya.
“Kami hanya kehilangan fokus di beberapa menit akhir pertandingan, sisanya sangat menyenangkan buat saya,” kata Collet.
Pemain Pantai Gading Maxence Dadiet menyebut permainan timnya di piala dunia kali ini tak mengecewakan karena bisa memberikan perlawanan yang sengit ke tim-tim besar seperti Prancis dan Brazil meskipun akhirnya kalah dari mereka.
“Ini merupakan piala dunia pertama saya dan sebuah transisi bagi negara kami. Kami memiliki pemain muda dan berpengalaman. Saya pikir kami menunjukkan hal yang baik dan kami akan mengambil pelajaran dari kompetisi ini,” kata Maxence.
ANTARA | SKOR.ID
Pilihan Editor: Anthony Sinisuka Ginting Siap Tampil di China Open 2023
Quoted From Many Source